Dalam perkembangan yang begitu pesat manusia menciptakan berbagai media komunikasi yang semakin mempermudah orang-orang untuk mengakses segala kebutuhannya. Lalu apakah yang dimaksud dengan “komunikasi”? secara etimologis, komunikasi berasal dari kata Latin communicatio atau communis, yang berarti biasa atau berbagai . Perkembangan media komunikasi ini, gereja ikut serta cara mengaplikasikan media tersebut dalam bentuk pelayanannya. Secara khusus media elektronik yang sangat berkembang saat ini, membuat gereja memfasilitasi berbagai macam media komunikasi dalam pertumbuhan iman umat beriman. Syukur jika sekaligus juga dapat menjadi sarana pewartaan (evangelisasi) yang karena nilai-nilai Kristiani dan kemanusiaan yang dikandungnnya-menjangkau kalangan yang lebih luas lagi.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap bentuk media komunikasi khususnya elektronik, memiliki dampak positif dan negatif. Gereja perlu mengantisipasi pengaruh perkembangan media ini agar tidak menjadi dampak yang buruk bagi pertumbuhan iman jemaat. Barangkali pendapat ini cukup memuaskan, namun masih mengasumsikan bahwa komunikasi hanya sebatas meneruskan sesuatu: mengenai menyampaikan, meneruskan, atau hal ihwal meyangkut “informasi” .Karena sangat disayangkan dengan tujuan yang baik tetapi justru dapat menghancurkan esensi dari eksistensi persekutuan umat beriman itu sendiri.
Ada suatu revolusi yang terbesar di seluruh dunia, yang berhubungan dengan persepsi mengenai nilai-nilai moral dalam tahun-tahun terakhir ini, yang menyebabkan perubahan yang mendalam dalam cara orang-orang bertindak dan berpikir. Media komunikasi telah memainkan peranan yang penting dan tetap akan mempunyai peranan yang penting dalam proses perubahan individu dan sosial, karena Media Komunikasi membawa dan mencerminkan sikap baru dan gaya hidup baru . Kehidupan manusia masih sangat tergantung dengan perkembangan media komunikasi yang digunakan hingga saat ini. Cenderung manusia berusaha untuk menemukan media komunikasi yang bertujuan mengatasi berbagai macam permasalahan dalam dirinya. Kita sebagai umat beriman tentu akan selalu percaya bahwa manusia tidak pernah berhenti memakai media komunkasi itu menjadi alat untuk mewartakan injil.
Muncul adanya kapitalisasi dan modernisasi yang berkembang, peran media semakin kompleks dan vulgar. Media tidak lagi ‘hanya” wadah penyampaian informasi untuk berbagai kebiasaan. Kekuatan media ini terbukti mengambil bagian yang tepat dalam mewartakan Injil. Pelayan gereja tidak hanya melalui ibadah dalam gereja saja, namun gereja dapat menggunakan media internet. Pelayan melalui media internet dapat dilakukan, misalnya gereja perlu mengirimkan bahan-bahan renungan harian, artikel. Melalui handphone kita dapat mengirimkan pesan-pesan Alkitabiah terhadap warga jemaat. Akan tetap tidak menutup kemungkinan bahwa media komuikasi juga bisa dijadikan sebagai tindakan diskriminasi yang menyinggung soal SARA. Dalam hal ini, Media komunikasi bertanggung jawab, sebab seperti dinyatakan oleh Konsili Vatikan kedua, bila memang benar bahwa “Media Komunikasi memberikan bantuan yang berharga bagi umat manusia”, benar juga adanya “bahwa individu-individu dapat menggunakan sarana-sarana Komunikasi dengan cara yang bertentangan dengan perintah-perintah Sang Pemcipta dan dapat mengubahnya menjadi alat-alat kejahatan.
Penginjilan merupakan salah satu tugas gereja yang sangat penting sesuai dengan amanat Agung Tuhan Yesus dalam injil Matius 28:19-20. Yesus mengajar sebagai orang berkuasa karena sebelum tampil di depan publik, Ia melakukan persiapan. Yesus adalah sang Mahakomunikator. Ia menjadi media untuk mewartakan kabar gembira dengan khotbahnya serta setiap perkataan yang keluar dari mulutnya. Jadi dalam konteks yang sekarang ini ada beberapa hal yang dapat dilihat sebagai kontribusi pelayanan yang dapat dilakukan melalui media elektronika, misalnya seperti TV dan Radio. Di dalam perspektif Kristen, era informasi dan teknologi merupakan peluang untuk mewujudkan secara lebih gamblang mengenai berita keselamatan yang dinyatakannya dalam Yesus Kristus. Di satu pihak Allah menghendaki manusia hidup sejahtera agar manusia dikaruniai akal budi, sehingga manusia dapat mengembangkan kehidupannya. Maka, kemajuan teknologi adalah potensi yang terbuka untuk dikembangkan bagi kepentingan pelayanan pastoral.
Kehidupan manusia pada era digital ini, gereja harus secara proaktif (inisiatif) dalam tugas dan pelayanannya. Misalnya, melakukan program pelayanan yang disesuaikan dengan informatika tanpa menghilangkan tradisi dalam berkomunikasi. Gereja juga harus sudah bisa menggunakan alat-alat informatika dan mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan sebagai bentuk kegiatan pastoral.
Setiap informasi harus dapat dipahami sebagai bahasa untuk petunjuk perencanaan dan pelayanan. Dengan demikian, kemajuan teknologi informatika tidak hanya berpengaruh terhadap dunia, termasuk gereja dan orang-orang Kristen. Gereja perlu mempertahankan nilai ataupun norma yang baik yang diperoleh dari informatika dan mengkomunikasikannya ke dalam kehidupan bergereja. Disisi lain, perkembangan teknologi informatika ada yang bersifat destruktif (merusak) terhadap pelayanan dan kehadiran gereja. Disisi lain, perkembangan teknologi informatika dapat menjadi peluang untuk mengembangkan suatu pelayanan gereja. Melalui teknologi informatika, kelemahan-kelemahan dalam pelayanan dan hambatan untuk meningkatkan efektivitas dan peningkatan pelayanan dapat teratasi. Salah satu hal positif dari perkembangan informatika adalah munculnya rasa tanggung jawab secara individual dan sikap peduli terhadap sesama. Setiap pribadi mempunyai peran yang dibutuhkan gereja. Gereja menjadi tempat terbuka bagi siapa saja baik secara pribadi maupun keluarga, untuk berbagi dan melayani sesuai dengan talenta yang dimilikinya masing-masing. Oleh karena itu, media Gereja perlu dikelola dengan baik agar mencapai hasil yang berdampak positif dengan kemauan dan semangat yang kita miliki.
👏👏👏👏
BalasHapusTerima Kasih Kak Miku
Hapus