Langsung ke konten utama

Postingan

KESEDERHANAAN NATAL DI MASA PANDEMI

  Noldianto Marianus Lasterman Kesederhanaan dalam Kelahiran Sang Juruselamat yang seperti demikian seharusnya menyadarkan kita, betapa masih seringnya kita mengukur orang lain dan diri sendiri dengan ukuran dunia, yakni pengetahuan dan materi dalam pekerjaan serta pelayanan yang dimiliki. Kita mengejar itu semua dan mengabaikan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai anak-anak-Nya. Fokus kedatangan Mesias adalah mencari yang terhilang, sehingga Dia tidak menekankan kehadiran-Nya dalam kemewahan dan status-Nya sebagai Raja yang disanjung. Apa yang kemudian dikerjakanNya, yaitu menceritakan tentang kerajaan Allah dan keselamatan di dalam Dia, itulah yang terutama dari yang utama dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Seperti yang telah kita ketahui bahwa peristiwa Natal merupakan sejarah yang diukir Allah untuk dikenang sebagai peristiwa besar atas keselamatan umat manusia. Kota kecil Betlehem, di Yehuda, menjadi wilayah yang ditetapkan Allah sebagai tempat dimana sang Mesias lah

Kebebasan Agama Menurut Karl Marx dan Friedrich Engel

  Noldianto Marianus Lasterman A.     Pendahuluan Karl Marx, namanya sering disebut sebagai komunis,bahkan beberapa orang memberinya julukan sebagai bapak komunis,dan atheis. Itulah biografi Karl Marx yang diketahui bahwa ia lahir sebagai keturunan Yahudi pada tahun 1818,menyaksikan orang tuanya berpindah agama ke kristen protestan di Jerman (prusia) pada tahun 1824 demi menghindari sentimen anti semit dan persekusi. Barangkali hal ini membentuk pandangan Karl Marx kecil melihat agama cuma sebagai alat,dan Karl Marx kecil sendiri memilih menjadi atheis dimasa mudanya.   Sudut pandang dari Marx dan Engels beranggapan bahwa agama berguna untuk menciptakan ilusi kebahagiaan bagi orang orang yang tertekan oleh realita kehidupan,mereka pekerja kelas bawah yang tertindas,orang-orang miskin,orang-orang yangg sedang memiliki masalah atau penyakit,akan merasa nyaman dengan agama,yaitu menawarkan kehidupan yang lebih baik dikehidupan setelah kematian. Hal ini memiliki makna yang sama d

Pembelajaran Jarak Jauh Atau Polemik Jarak Jauh?

      Noldianto Marianus Lasterman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan sarana pembelajaran yang dilakukan secara virtual atau online oleh para pendidik dan juga para pelajar. PJJ dijadikan sebagai sarana pembelajaran secara darurat yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia sejak bangsa ini diterpa pandemi COVID-19 dan menjadi salah satu upaya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. PJJ sudah ditetapkan oleh pemerintah sejak bulan maret hingga saat ini. Banyak dari kita mulai kesulitan tentang PJJ ini yang dinilai oleh pemerintah sebagai langkah utama untuk meminimalisir korban dari pandemi COVID-19 dan para pelajar masih tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tengah situasi yang sangat memprihatinkan. Secara umum, ini merupakan salah satu solusi yang baik dari pemerintah. Akan tetapi, sarana untuk melengkapi sistem Pembelajaran Jarak Jauh menjadi sangat rumit dan menjadi keluhan bagi para pengajar, orang tua, dan para pelajar karena, sebagian

Nilai Intrinsik Semua Makhluk

Noldianto Marianus Lasterman Semua ciptaan di seluruh dunia yang menempatkan manusia, hewan, dan tumbuhan di pusat alam semesta, baik secara fisik, spiritual atau etis, dapat disebut sebgai pandangan antroposentris. Dalam konteks diskusi ekologis, antroposentrisme biasanya dipahami untuk merujuk pada pandangan bahwa manusia memiliki nilai etis makhluk non-manusia yang hanya berasal dari hubungan dan kegunannya bagi manusia. Antroposentris berpendapat bahwa hutan harus ditebangi karena manfaat ekonomi yang dihasilkan bagi perusahaan penebangan atau bagi para petani. Ini juga akan menjadi antroposentris untuk berdebat melawan orang-orang yang menebangi hutan karena manfaat di masa depan serta mencari keuntungan untuk kalangan pribadi tanpa memikirkan konsekuensi bagi orang di sekitarnya. Sama sekali berbeda untuk berpendapat bahwa hutan memiliki nilai tersendiri, dan bahwa nilai ini harus diperhitungkan dalam setiap keputusan tentang penebangan hutan. Kasus illegal loging y

MEMANUSIAKAN MANUSIA

MEMANUSIAKAN MANUSIA   oleh: Noldianto Marianus Lasterman Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling agung dalam seluruh ciptaan makhluk hidup di bumi. Banyak hal yang bisa membuktikan bahwa manusia mempunyai banyak kelebihan untuk melakukan segala sesuatu dengan tujuan untuk merawat segala makhluk hidup yang ada di bumi. Nah, dalam tulisan ini saya akan memberi sedikit penjelasan bahwa manusia diciptakan bukan hanya merawat dan menjaga keutuhan makhluk hidup seperti tumbuhan,hewan, dan ciptaan lainnya. Manusia memiki kekhasan yang sangat identik untuk semakin eksis akan keberadaannya (eksistensial) yakni merawat dan menjaga keutuhannya sebagai manusia yang mampu memperhatikan manusia lainnya. Memanusiakan manusia mempunyai arti yang sangat tepat sebagai manusia yang tidak hanya hidup secara persona melainkan berkelompok. Dengan kata lain, manusia membutuhkan manusia yang lain untuk tetap terus menjaga dan merawat keutuhannya sebagai manusia. Hal itu bisa menjadikan manu

Agama dan Moral

                                                     Noldianto Marianus Lasterman         Dalam tulisan singkat ini, penulis akan memaparkan sebuah kajian seputar agama dan moral. Substansi pokok pembahasan di dalamnya adalah: Pertama , apa itu agama, apa itu moral. Kedua , persamaan dan perbedaan antara agama dan moral. Ketiga , hubungan antara moral dan agama. Dalam kehidupan kita sehari-hari, saya mengakui bahwa berbicara tentang agama dan moral bukan lagi menjadi hal yang asing bagi kita. Kita selalu mendengarnya di mana-mana ataupun kita pelajari, baik itu kita pelajari dalam institusi formal ataupun nonformal, ataupun di dalam berbagai banyak situasi.         Terkait dengan agama, saya ingin mencatat beberapa pengertian agama menurut para ahli. Menurut banyak para ahli, istilah agama berasal dari bahasa sansakerta, yaitu, “a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Maka, agama berarti tidak kacau (teratur). Dengan demikian, agama berarti suatu peraturan yang mengatur