Langsung ke konten utama

Postingan

PENDIDIKAN MENUJU KEBIJAKSANAAN MENURUT JEAN – JACQUES ROUSSEAU

Noldianto Marianus Lasterman [1]        Latar Belakang Dunia pendidikan menjadi ranah untuk   memperoleh pengetahuan, pembentukan karakter, bersikap kritis, mencerahkan akal budi dan sebagainya. Pendidikan memposisikan dirinya sebagai nilai yang utama dalam keberlangsungan hidup manusia sehingga, dapat mencapai nilai kebijaksanaan yang dimana mampu bertarung dengan keegoisan yang terjadi di zaman sekarang ini. Cenderung kita dapat memahami bahwa pendidikan hanya sebatas lapisan kedua di luar dari diri manusia tetapi pada nyatanya pendidikan adalah roh untuk membentuk suatu lapisan yang dapat menjadikan manusia tertolong untuk mencapai arah kebijaksanaan. Hal yang menarik dalam pendidikan adalah sebuah sarana untuk mampu mengembangkan sumber daya yang hadir dalam dirinya bahkan juga diluar dari dirinya yakni manusia itu sendiri.   Pernyataan Rousseau yang paling ringkas tentang tujuannya ditemukan di awal pekerjaannya. Setelah mengidentifikasi jenis pendidikan yang akan ia jel

MORALITAS DALAM KEBANGSAAN

  Noldianto Marianus Lasterman Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu menjadi teladan dan contoh bagi negara-negara lain tentang hidup kebersamaan dan toleransi yang sangat tinggi. Indonesia juga dikenal sebagai negara yang mencintai keberagaman karena Indonesia sebagai negara budaya selalu mengutamakan moralitas terhadap sesama. Akan tetapi, pertanyaan untuk para budiman yang membaca tulisan saya ini : Apakah moralitas itu tetap exist di negara ini? Manusia pada umumnya memiliki harapan untuk mewujudkan cita-cita yang dia miliki. Sama dengan bangsa Indonesia memiliki harapan yang sangat besar untuk melanjutkan cita-cita dari presiden RI pertama kita, Ir.Soekarno. Ir.Soekarno memiliki harapan yang sangat besar untuk dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara yang dapat memberikan martabat moral kepada seluruh rakyat Indonesia dibalik keberagaman yang ada. Dan beliau sendiri secara eksplisit pernah menegaskan bahwa nasib bangsa Indonesia berada dalam naungan para kaum muda

KEBHINNEKAAN DALAM KEAGAMAAN

  Noldianto Marianus Lasterman Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari frasa Bahasa Jawa kuno, Kakawin Sutasoma. Jadi, secara harafiah, pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah “beranekaragam itu satu” atau “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang memiliki nilai-nilai luhur kebangsaan sebagai inti dari keanekaragaman di Indonesia. Berbeda-beda tetapi tetap satu menjadikan sebagai fondasi terkuat untuk mempererat persaudaraan dalam kehidupan berbangsa. Keanekaragaman memiliki tujuan yakni untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lain terlebih khusus dalam keagamaan meskipun setiap agama memiliki hukum tradisi, ajaran, dan Kitab Suci yang berbeda tetapi tetap satu atau sama dihadapan Allah. Etimologi agama berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu a berarti tidak dan gama berarti kacau, jadi agama berarti tidak kacau atau teratur. Dengan kata lain, agama berarti sebuah aturan yang mengatur perilaku, budi pekerti, dan kemanusiaan dalam setia

EKSISTENSIALISME KEHIDUPAN

  Noldianto Marianus Lasterman Peristiwa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar (Sulawesi Selatan) pada 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.28 WITA merupakan peristiwa yang sangat memprihatinkan untuk Indonesia dan seluruh dunia akibat aksi bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh oknum jaringan teroris JAD. Gereja Katedral Makassar terletak di jalan Kajaolalido. Suasana misa pada hari minggu di Gereja Katedral Makassar merupakan hari raya Minggu Palma yang wajib dirayakan oleh seluruh umat Katolik di seluruh dunia sebagai awal dalam memasuki Tri Hari Suci. Antusias dan kerinduan umat dalam menyambut suasana Tri Hari Suci   dengan penuh sukacita untuk mengikuti misa Minggu Palma berjalan seperti biasanya yang dipimpin oleh Mgr. John Liku Ada, Pr pada saat itu. Terkait dalam peristiwa di Katedral Makassar, dalam teori eksistensi yang digagas oleh salah satu tokoh filsuf yakni Kierkegaard, terdapat keunikan tersendiri yang terletak pada sebuah kenyataan bahwa kehidupan manusia itu d

KESEDERHANAAN NATAL DI MASA PANDEMI

  Noldianto Marianus Lasterman Kesederhanaan dalam Kelahiran Sang Juruselamat yang seperti demikian seharusnya menyadarkan kita, betapa masih seringnya kita mengukur orang lain dan diri sendiri dengan ukuran dunia, yakni pengetahuan dan materi dalam pekerjaan serta pelayanan yang dimiliki. Kita mengejar itu semua dan mengabaikan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai anak-anak-Nya. Fokus kedatangan Mesias adalah mencari yang terhilang, sehingga Dia tidak menekankan kehadiran-Nya dalam kemewahan dan status-Nya sebagai Raja yang disanjung. Apa yang kemudian dikerjakanNya, yaitu menceritakan tentang kerajaan Allah dan keselamatan di dalam Dia, itulah yang terutama dari yang utama dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Seperti yang telah kita ketahui bahwa peristiwa Natal merupakan sejarah yang diukir Allah untuk dikenang sebagai peristiwa besar atas keselamatan umat manusia. Kota kecil Betlehem, di Yehuda, menjadi wilayah yang ditetapkan Allah sebagai tempat dimana sang Mesias lah

Kebebasan Agama Menurut Karl Marx dan Friedrich Engel

  Noldianto Marianus Lasterman A.     Pendahuluan Karl Marx, namanya sering disebut sebagai komunis,bahkan beberapa orang memberinya julukan sebagai bapak komunis,dan atheis. Itulah biografi Karl Marx yang diketahui bahwa ia lahir sebagai keturunan Yahudi pada tahun 1818,menyaksikan orang tuanya berpindah agama ke kristen protestan di Jerman (prusia) pada tahun 1824 demi menghindari sentimen anti semit dan persekusi. Barangkali hal ini membentuk pandangan Karl Marx kecil melihat agama cuma sebagai alat,dan Karl Marx kecil sendiri memilih menjadi atheis dimasa mudanya.   Sudut pandang dari Marx dan Engels beranggapan bahwa agama berguna untuk menciptakan ilusi kebahagiaan bagi orang orang yang tertekan oleh realita kehidupan,mereka pekerja kelas bawah yang tertindas,orang-orang miskin,orang-orang yangg sedang memiliki masalah atau penyakit,akan merasa nyaman dengan agama,yaitu menawarkan kehidupan yang lebih baik dikehidupan setelah kematian. Hal ini memiliki makna yang sama d